MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

April 8, 2015

Sawah Di Daerah Bandung Berkurang Tiap Tahun, Bersiap Ancaman Banjir Besar

Baca Artikel Lainnya

Luas lahan sawah di Kota Bandung berkurang sekitar 30-40 hektare setiap tahun akibat alih fungsi lahan. Pemkot didesak menambah lahan sawah yang tidak boleh dialihfungsikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas sawah di Kota Bandung pada 2009 tercatat mencapai 1.300 hektare, namun saat ini berkurang menjadi 1.100 hektare. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung Elly Wasliah menuturkan, berkurangnya luas lahan sawah disebabkan alih fungsi lahan.


Berdirinya permukiman dan bangunan komersial, ditenggarai menjadi faktor utama penurunan luas sawah. “Memang diakui, sebagai ibukota metropolitan ada lahan sawah yang berkurang. Banyak lahan sawah yang beralih fungsi menjadi permukiman dan bangunan baru,” ujar Elly kepada wartawan di Balai kota Bandung, Jalan Wastukancana, kemarin.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan tingginya kebutuhan beras di Kota Bandung. Berdasarkan data Distan KP, kebutuhan beras di kota ini mencapai 750 ton perhari. Kebutuhan beras ini hampir sebagian besar dipenuhi oleh sentra beras dari luar kota. “96% kebutuhan beras untuk warga Kota Bandung didatangkan dari luar kota, karena beras yang dihasilkan oleh perta nian di Bandung hanya berkon tribusi sekitar 4%,” katanya.

Elly mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya terus berupaya meng imbangi tingginya alih fungsi lahan dengan meningkatkan produktivitas hasil panen padi. Yaitu menggenjot produksi padi di enam sentra beras di Kota Bandung yakni Cibiru, Gedebage, Ujungberung, Cinambo, Rancasari, dan Panyileukan.

Jika pada 2014 produktivitas padi rata rata di Kota Bandung sebesar 6 ton per hektare, maka jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi 7,5-8 ton per hektare. “Dengan target yang dicanangkan oleh Bapak Menteri Pertanian bahwa kami berkewa jiban meningkatkan produkti vitas sampai 15%.

Sehingga target kami produktivitas beras yakni 7,5-8 ton per hektare. Jadi dengan adanya alih fungai lahan di Kota Bandung diimbangi dengan pe ning katan produk ti vitas hasil padi yang dihasilkan, mudah-mudahan sama dengan beralihnya lahan di Kota Ban dung,” ungkapnya.

Terlebih lanjut Elly, Wali Kota Bandung beberapa waktu lalu telah mencanangkan program one day norice (satu hari tanpa nasi). Melalui program ini dapat memberikan pema haman kepada masyaraakat Kota Bandung bahwa beras ini bukan satu satunya komoditas sebagai sumber asupan karbohidrat. 
http://kfk.kompas.com/image/preview/aW1hZ2VzL3Nma19waG90b3Mvc2ZrX3Bob3Rvc18xMjk4NjE3MTgzX01LNzZTR0NtLmpwZw%3D%3D.jpg

“Jadi ini dalam rangka mengu rangi konsumsi beras dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa masih ada sumber pangan lokal lainnya yang merupakan sumber asu pan karbohidrat. Indoneaia masih kaya akan jagung, singkong, kentang, ubi jalar, dan umbi-umbi lainnya. Makanya kami mencanangkan one day norice ini dengan harapan konsum si beras berkurang dan sehingga kebutuhan beras yang 750 ton per hari diharapkan ber kurang,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutan an dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Sobirin Su par diono mendesak Pemkot Bandung segera memperluas kawasan lahan sawah abadi. Seperti dike tahui saat ini luas sawah abadi di Kota Bandung baru mencapai 32,8 hektare dari target 100 hektare. Di kawasan ini tidak boleh oleh pembangunan apapun. “Jadi nanti Pak Wali membuat peraturan wali kota agar sawah yang tersisa tidak boleh dialih fungsikan dan tidak boleh dibangun. Terutama sawah abadi yang dimiliki pemkot harus benar-benar menjadi contoh,” kata Sobirin.

Dia mengatakan, jika hal tersebut tidak segera dilakukan, pihaknya khawatir lahan sawah di Kota Bandung terus berkurang. “Kalau begini terus, dalam empat tahun mendatang lahan sawah di Kota Bandung bisa habis,” katanya. Dia menegaskan, dengan luas Kota Bandung mencapai 16.700 hektare, minimal lahan sawah di Kota Bandung harus sama dengan luasan hutan kota.

“Luas Kota Bandung itu 16.700 hektare. Luas RTH-nya sebesar 30% dari itu, jadi sekitar 5.000 hektare. Kemudian 10% RTH harus hutan kota, yak ni sekitar 500 hektare. Nahideal nya luasan sawah di Kota Bandung sama dengan luas hutan kota, minimum 500 hek tare,” tandasnya.













references by sindonews

 
Like us on Facebook