MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

February 2, 2016

Ciri dan Tanda Orang Pemalas

Baca Artikel Lainnya

Malas merupakan hal yang tak bisa dipungkiri dari sifat manusia. Tetapi, mempunyai sifat malas bisa menyebabkan banyak gangguan. Beberapa orang dalam situasi tertentu mungkin akan merasa malas, tapi itu bukan berarti ia orang yang terus-terusan malas di sepanjang hidupnya. Ada beberapa jenis kemalasan, seperti malas bangun pagi atau malas saat siap-siap ke kantor/ sekolah.


Apakah anda termasuk dalam golongan orang yang mempunyai sifat malas? Cek berkut ini seperti dikutip dari laman Magforwomen, Selasa (2/4/2013):

1. Telat
Orang malas mencintai kenyamanan. Dia bisa bangun kesiangan di pagi hari, atau terlambat ke kantor. Ia mungkin terlambat setiap hari dengan beribu-ribu alasan yang keluar dari mulutnya.

Orang pemalas tak sensitif dengan waktu. Ia tak punya tenggat waktu. Ia mengikuti aturan ikutan arah angin.

Tipe orang ini sering bingung dan sebagian besar berakhir berantakan. Karena ia tak memiliki awal yang baik, ia menjadi pecundang di akhir hari. Bagi orang malas, koreksi dan memperbaharui diri tak penting.

2. Alasan
Inilah senjata yang sering dikeluarkan orang pemalas. Ia suka membuat alasan dan energinya habis untuk menyiapkan alasan atau memberikan penjelasan.

3. Tidak Siap Dengan Tantangan
Orang malas takut menerima tantangan. Ia berusaha menghindar terus menerus dan hanya beristirahat.

Dia melarikan diri dari pekerjaan yang ditugaskan. Kadang-kadang ia menjadi lebih aktif karena tekanan yang berlebih dan berakhir berantakan. Dia sangat buruk dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan risiko yang tak terlihat.



Setiap manusia pasti pernah merasakan malas, dari balita sampai manula, dari wanita sampai pria, dari Jakarta sampai Surabaya, bahkan sampai Jayapura. Memiliki rasa malas berbeda dengan sifat malas. Ketika kita merasa malas mandi misalnya, memiliki rasa itu adalah hal yang wajar karena sifatnya temporary atau sementara dan biasanya terjadi karena suasana hati sedang tidak mood, dan itu sah-sah saja. Nah, yang bahaya adalah jika kita memiliki sifat malas, kenapa bahaya? karena sifat berarti itu sudah menjadi karakter yang mana pada awalnya karakter itu dibentuk dari kebiasaan yang terus diulang-ulang yang akhirnya menjadi sebuah sifat yang melekat pada diri kita.

Sifat malas bisa membawa kita pada sebuah kegagalan dalam menjalani kehidupan ini. Lebih parah lagi sifat malas ini mempunyai pengaruh buruk terhadap kesehatan baik fisik maupun mental kita. Jika Anda memiliki sifat malas, maka mulai dari sekarang Anda harus berhati-hati dan memperbaikii sifat anda tersebut secara perlahan, langkah demi langkah agar Anda menjadi seorang pribadi yang energic, percaya diri, memiliki motivasi hidup yang tinggi, dan sebagainya. Kalau Anda saat ini sedang malas, maka cepatlah sadar dan motivasi diri sendiri agar tidak berlarut-larut, karena jika terus dibiarkan bisa-bisa menjadi sebuah karakter yang mendarah daging kemana pun anda pergi dan atau apapun yang anda perbuat. Karena anda tahu malas tidak membuat anda bebas dari tagihan-tagihan bulanan Anda.

Penundaan adalah sebuah problem yang dialami banyak orang. Beberapa orang menyadarinya, sementara lainnya tidak menyadari kalau ia punya masalah tersebut. Yang biasanya lebih menyadari adalah orang di sekitarnya yang menjadi korban dari penundaan yang terjadi
Dampak dari kebiasaan menunda-nunda bisa menyebabkan seseorang kehilangan peluang emas, tekanan mental atau stress, pekerjaan yang menumpuk dan membingungkan, perasaan bersalah, kesedihan dan kekecewaan pada diri sendiri serta penyesalan yang mendalam.
Apakah Anda ingin mengalami hal-hal tidak enak ini? Tentu saja tidak bukan?

Mengapa kebiasaan penundaan bisa terjadi dan bagaimana melepaskan diri dari kebiasaan buruk ini?
Jika Anda memiliki kebiasaan menunda-nunda, coba cek dan pelajari, mana yang kira-kira diantara 8 penyebab yang dibahas berikut ini yang jadi penyebab dari masalah penundaan Anda.
Kadang mengetahui penyebab dari masalah penundaan sudah akan membuat Anda jadi bisa menentukan strategi untuk mengatasi kebiasaan ini.
Kebiasaan menunda bisa terpicu melalui berbagai cara dan kejadian. Jadi saat Anda menunda melakukan sesuatu, sebabnya bisa berbeda.

Terkadang Anda menunda karena bingung dengan tumpukan pekerjaan yang banyak, namun di lain saat Anda bisa menunda karena stress atau mungkin juga karena pengalaman buruk masa lalu atau karena ingin melarikan diri dari sebuah pekerjaan.
Nah marilah kita mengeksplorasi sebab-sebab penundaan yang paling sering muncul dan cara sederhana untuk mengatasinya:

1. Stres

Saat seseorang stres, kuatir, cemas atau gelisah maka sangatlah susah untuk bisa bekerja dengan produktif. Dalam situasi tersebut menunda sering kali menjadi salah satu pilihan yang sering diambil.
Namun ini bukanlah cara yang bijak mengingat hal tersebut hanyalah bersifat sementara. Menunda hanyalah menghilangkan sementara stres namun ia tidak menyelesaikan masalah dan juga malah membuat pekerjaan menumpuk.

Cara yang bijak adalah menghilangkan penyebab stres atau paling tidak menurunkan kadarnya kalau memang belum bisa dihilangkan secara total.

Jika belum bisa dihilangkan secara total cobalah sediakan waktu untuk menyenangkan bagi Anda seperti pergi ke pantai, nonton bioskop, membaca buku, bersepeda, berenang, memancing, atau melakukan kegiatan yang merupakan hobi adalah salah satu untuk menyeimbangkan emosi Anda.

2. Terjebak dalam tumpukan tugas dan jadwal

Terkadang dalam satu waktu Anda mungkin memiliki tugas lebih banyak dari waktu yang tersedia sehingga tiba-tiba saja Anda merasakan kekurangan waktu untuk menyelesaikan tumpukan tugas yang makin lama makin bertambah. Akhirnya Anda merasa terjebak dalam tumpukan jadwal dan tugas yang seakan tiada akhir.
Dalam situasi seperti ini, secara logika mungkin kita berpikir apa bukannya jadi tambah fokus dan semangat kerjanya agar bisa menyelesaikan tumpukan pekerjaan?
Ternyata tidak semua orang seperti itu. Kadang melakukan penundaan menjadi reaksi yang yang tidak Anda sadari. Anda tidak bermaksud menunda sebenarnya tetapi toh itu terjadi.
Dalam situasi seperti ini maka kadang penyelesaiannya yang sederhana adalah :
  • Menghilangkan hal-hal yang ingin dilakukan yang sebenarnya kurang bernilai untuk dilakukan.
  • Mendelegasikan beberapa tugas, dan
  • Menegosiasikan kembali batas waktu dari pekerjaan

3. Rasa malas

Terkadang seseorang menunda karena terlalu letih secara fisik dan emosi. Akibatnya kita mengambil waktu untuk istirahat sejenak. Dan disinilah jebakannya.

Ketika kita berhenti maka kecenderungan untuk bergerak lagi menjadi makin berat karena hukum fisika menunjukkan bahwa sebuah benda yang berhenti cenderung lebih berat bergerak lagi daripada kalau benda tersebut sudah bergerak walaupun perlahan.
Akibatnya adalah munculnya rasa malas untuk bertindak menyelesaikan suatu tugas. Ketika rasa malas muncul maka makin beratlah untuk memulai sesuatu karena telah berada di zona nyaman.
Bagaimana mengatasinya?

Bergeraklah! Bangkitlah dari Kursi Anda! Lakukan olahraga kecil, lakukan tindakan kecil. Jangan biarkan diri Anda diam tak melakukan apapun!
Ingatlah bahwa seseorang dengan tubuh yang bugar lebih mampu mengatasi berbagai rintangan dalam sebuah pekerjaan.

4. Kurangnya motivasi

Kita semua pernah mengalami sedikit rasa malas dan ogah-ogahan. Hal itu wajar jika dalam kadar sedikit dan tidak sampai membuat kita menunda-nunda.
Namun jika Anda memiliki motivasi rendah dan merasa bahwa yang Anda kerjakan membosankan serta kurang bisa memuaskan batin walau mungkin uangnya banyak maka hal ini harus segera diatasi.

Selama motivasi Anda masih rendah maka Anda akan memiliki kecenderungan untuk menunda pekerjaan. Jadi solusinya bisa dengan mencari manfaat/keuntungan yang bisa membuat Anda termotivasi untuk melakukan hal yang diperlukan.
Atau Anda harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya bisa membuat Anda merasa berharga, berguna , dan bergairah dalam hidup ini. Temukan tujuan hidup Anda dan pekerjaan apa yang bisa memenuhi hal itu.

5. Kurangnya disiplin

Walaupun motivasi kita tinggi namun seringkali kita tetap masih harus mengerjakan tugas yang kita kurang sukai namun diperlukan.
Dalam situasi seperti ini maka disiplin diri memegang peranan penting sebagai pendukung motivasi diri. Jika disiplin kita rendah maka penundaan akan menyelinap masuk dan menguasai diri kita.
Oleh karena itu Anda harus benar-benar meniatkan diri untuk menyelesaikan tugas, tidak peduli apakah itu menyenangkan atau tidak. Tanamkan dalam diri Anda bahwa justru hal-hal tidak enaklah yang akan membuat Anda sukses.

Memang mudah mengerjakan hal-hal yang kita suka namun kesuksesan seringkali menuntut kita harus mengerjakan hal yang kita kurang sukai namun diperlukan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

6. Buruknya manajemen diri karena kebiasaan buruk.

Apakah Anda pernah terlambat menghadiri rapat karena bangun kesiangan?
Ini adalah salah satu contoh kebiasaan buruk yang menandakan jeleknya manajemen diri.
Hal ini bisa mengakibatkan kita menunda pekerjaan karena waktu yang kacau membuat kita harus mendahulukan pekerjaan yang sudah didepan mata sehingga akhirnya mengorbankan pekerjaan lain yang sudah kita rencanakan.

Akibatnya penundaan kecil semacam ini bisa menyebabkan tertumpuknya suatu tugas. Dan saat tugas-tugas itu jatuh tempo secara bersamaan maka kita akhirnya merasakan kekurangan waktu.
Padahal itu dikarenakan penundaan kecil yang sering kita lakukan dan manajemen diri yang buruk.

7. Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan.

Seseorang juga mungkin menunda-nunda karena ketidakmampuan secara teknis. Kurangnya keterampilan ataupun pengetahuan yang dibutuhkan membuat seseorang segan dan ragu untuk memulai sesuatu.
Jika Anda menyadari hal ini maka segera cari buku, training atau kursus singkat yang bisa menutupi kekurangan ini. Atau Anda delegasikan tugas tersebut.

8. Perfeksionis

Salah satu sebab penundaan yang cukup sering adalah ingin perfeksionis yaitu keinginan untuk melakukan segala sesuatu setelah semuanya sempurna yang akhirnya membuat kita menunda melakukan rencana-rencana kita untuk menunggu ‘waktu yang tepat’.



references by aktualpost, ariesandi

 
Like us on Facebook