MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

November 14, 2016

Pevita Pearce, Kakak & Ibundanya Investasi Akhirat Dengan Bangun Masjid Di NTT

Baca Artikel Lainnya

Sungguh luar biasa bagi seorang artis bisa membangun masjid sebagai tempat ibadah umat Islam yang tinggal di daerah minoritas. Itulah yang dilakukan Pevita Pearce dan sang ibunda. Sejauh ini padatnya aktifitas aktris muda Pevita Pearce tak membuatnya lupa akan statusnya sebagai seorang anak. Diakui Pevita, tak banyak yang ia perbuat untuk sang bunda, Ernie Auliasari.


Oleh karenanya, salah satu cara untuk menyenangkan ibunda tercinta adalah dengan membantu membangun sebuah masjid di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Padahal, umat Islam disana minoritas.

"Sebenarnya mama aku itu punya tanah di Flores. Daripada aku bangun rumah tapi tidak ditinggali atau ditempati, jadi kita sepakat untuk membangun masjid. Investasi akhirat jangka panjang," kata Pevita Pearce, Kamis (10/11/2016).

(Kakak pevita pearce dan Ibunda )

Rupanya bukan hanya berdua dengan sang bunda, tapi adik Keenan Pearce ini berencana mengajak serta para sahabat karibnya itu untuk membantu agar pembangunan rumah ibadah tersebut cepat selesai.

"Intinya saya bicara di sini juga berharap agar semua orang juga bisa memberikan rezekinya untuk membantu pembangunan masjid kami," terangnya.

Pevita Pearce mengajak teman-temannya untuk bergabung dalam pembangunan masjid yang kini menggarap pagar.  Dalam projek ini, ia juga menggandeng rekan-rekannya untuk membantu pembiayaan masjid tersebut. Kini proses pembangunan telah memasuki tahap pembuatan pagar.

Ia dan teman-teman juga berencana mendirikan yayasan yatim piatu untuk membantu anak-anak yang membutuhkan. "Aku cerita gini semoga ada yang bisa membantu," kata dia.
Selain masjid, ia juga ingin membuat sarana air bersih. Dan lebih besar lagi, membuat yayasan sosial

Dikatakan bintang film 5cm ini, semenjak membantu sang bunda menangani pembangunan masjid, ia mulai terpikir untuk membangun rumah panti asuhan yatim piatu.

"Pokoknya sebisa mungkin aku berbagi kepada orang yang tidak seberuntung kita di sini. Karena aku tahu, apa yang aku punya itu hanya sementara," tambahnya.



Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Mafhash qathaah dalam hadits artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya dan menderum di tempat tesebut. Dan qathah adalah sejenis burung.
Ibnu Hajar dalam Al-Fath (1: 545) menyatakan,
(مَنْ بَنَى مَسْجِدًا) التَّنْكِير فِيهِ لِلشُّيُوعِ فَيَدْخُلُ فِيهِ الْكَبِير وَالصَّغِير ، وَوَقَعَ فِي رِوَايَةِ أَنَس عِنْدَ التِّرْمِذِيِّ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا
“Maksud dari “siapa yang membangun masjid” digunakan isim nakirah yang menunjukkan keumuman, sehingga maksud hadits adalah siapa yang membangun masjid besar maupun kecil. Dalam riwayat Anas yang dikeluarkan oleh Tirmidzi yang mendukung yang menyatakan dengan masjid kecil atau besar.”
Masih melanjutkan penjelasan Ibnu Hajar, yang diterangkan dalam hadits di atas adalah cuma bahasa hiperbolis. Karena tak mungkin tempat burung menaruh telur dan menderum yang seukuran itu dijadikan tempat shalat. Ada riwayat Jabir semakin memperkuat hal ini.
Sebagian ulama lainnya menafsirkan hadits tersebut secara tekstual. Maksudnya, siapa membangun masjid dengan menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung bertelur; atau bisa jadi caranya, para jama’ah bekerja sama untuk membangun masjid dan setiap orang punya bagian kecil seukuran tempat burung bertelur; ini semua masuk dalam istilah membangun masjid. Karena bentuk akhirnya adalah suatu masjid dalam benak kita, yaitu tempat untuk kita shalat.
Berarti penjelasan Ibnu Hajar di atas menunjukkan bahwa jika ada yang menyumbang satu sak semen saja, kerikil, pasir, tenaga, kaca, atau bahkan menyumbang satu bata saja, sudah mendapatkan pahala untuk membangun masjid..
Dengan catatan kita juga harus masuk surga dan tidak kekal di neraka agar bisa menempatinya kelak..






 
Like us on Facebook