MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

March 14, 2018

Apa Dampak Negatif Menahan Bersin?

Baca Artikel Lainnya

Situasi dan kondisi tertentu mungkin pernah membuat Anda terpaksa menahan bersin meski sudah di ujung tanduk. Misalnya di tengah rapat penting bersama klien atau ketika sedang khusyuk di rumah ibadah. Eits, tunggu dulu. Walaupun Anda mungkin berusaha menjaga kesopanan di depan orang lain, kebiasaan menahan bersin justru bisa membahayakan kesehatan Anda.



Bersin adalah refleks pertahanan diri untuk mengeluarkan benda asing (debu, serangga, serbuk cabe atau merica, serbuk sari bunga, lintingan serat kain, dan sebagainya) yang kita hirup lewat hidung agar tidak terlanjur masuk ke dalam tubuh dan mengganggu pernapasan Anda. Meski terdengar sederhana, proses ini ternyata cukup kompleks.

Saat partikel asing itu masuk melewati rongga hidung dan hinggap di bulu-bulu hidung, sel-sel saraf akan menyampaikan sinyal “serangan” ke otak. Otak kemudian akan memerintahkan sistem imun tubuh untuk cepat-cepat memproduksi histamin untuk membuat hidung terasa gatal tergelitik sembari mengirimkan sinyal ke otot-otot di tenggorokan dan paru-paru untuk mengeluarkan udara melalui tenggorokan. Tekanan udara yang keluar itulah yang disebut bersin.

Menurut Erich Voigt, M.D., seorang profesor klinis dari departemen THT di NYU Langone Health, bersin yang terlalu kuat juga dapat membuat ingus keluar bersamaan dengan partikel pengganggu yang ada di hidung.

Dilansir laman hellosehat, bersin berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan tinggi dari paru-paru agar saluran udara tetap terbuka dan tidak tersumbat dengan partikel asing yang masuk tersebut.

Menahan bersin dapat membuat tekanan yang seharusnya keluar kembali masuk lewat rongga sinus dan terperangkap dalam tubuh, masuk ke kepala dan rongga dada. Menahan bersin dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam tubuh hingga 5 kali lipat sampai berisiko merusak organ tubuh.

Tekanan udara yang terperangkap dapat kembali naik ke saluran telinga dalam dan bisa menyebabkan gendang telinga pecah. Menurut Ahmad R. Sedaghat, MD, Ph.D., seorang asisten profesor departemen THT di Harvard Medical School, menahan bersin bahkan bisa memecahkan struktur telinga bagian dalam yang menyebabkan gangguan pendengaran permanen.


Menurut sebuah studi yang diterbitkan di British Medical Journal, seorang pria berusia 34 tahun di Inggris mencoba untuk menahan bersin dengan menutup mulut dan memencet hidungnya. Akibatnya, dia merasakan sensasi aneh di tenggorokan, lehernya membengkak, hingga mengeluh kesulitan menelan dan berbicara. Bahkan, pria tersebut hanya bisa menerima makanan dengan tabung nasogastrik.

Dalam kasus yang jarang terjadi, menahan bersin bisa menyebabkan aneurisma pecah. Aneurisma adalah penggelembungan di dinding pembuluh arteri (pembuluh yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh). Aneurisma yang membesar bisa pecah kapan saja dan menyebabkan perdarahan, bahkan kematian.

Menahan bersin yang dilakukan oleh orang normal saja begitu membahayakan, terlebih bila dilakukan oleh orang-orang yang memiliki riwayat masalah kesehatan sebelumnya. Contohnya adalah orang dengan pembuluh darah abnormal, riwayat operasi sinus, mengalami cedera di kepala, leher, atau dada. Orang-orang tersebut akan lebih berisiko mengalami pembuluh darah pecah saat mencoba menahan bersin.

Pernah mengalami ingin bersin tapi berhenti tiba-tiba? Tenang, Anda bisa merangsang saraf sensoris Anda dengan menekan daerah atas bibir tepat di bawah hidung atau menggosok hidung. Asalkan jangan terlalu keras, ya.

Jangan lupa untuk mengikuti aturan saat bersin dengan mengarahkan mulut ke lengan dalam atau lipatan siku, bukan menutup mulut dengan kedua telapak tangan. Anda juga bisa menutup hidung dan mulut dengan tisu atau sapu tangan, kemudian segera buang di tempat sampah dan cuci tangan hingga bersih setelahnya untuk mencegah penularan penyakit.


references by rakyatku
images by lifehack

 
Like us on Facebook