MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

April 22, 2015

Kenapa Rambut Rontok Saat Hamil ?

Baca Artikel Lainnya

Rambut rontok saat hamil membuat ibu panik dan bahkan stres ringan karena rambut rontoknya tidak kunjung selesai. Namun Anda jangan khawatir karena ini hanya bersifat sementara saja kok.

"Sekitar 40 persen dari wanita hamil mengeluh rambut mereka rontok selama 2 sampai 3 bulan kehamilan. Inilah kabar baiknya, hal Ini biasanya bersifat sementara dan rambut Anda akan tumbuh kembali," kata Senior Managing Editor for Health News, Dr. Manny Alvarez, seperti dilansir laman Fox News, Selasa (21/4).

Sementara beberapa wanita hamil mungkin benar-benar melihat peningkatan ketebalan dan kilauan rambut mereka karena peningkatan estrogen dan sebagai efek samping dari vitamin prenatal, ada banyak alasan lain mengapa yang lain justru mengalami hal sebaliknya.

Pertama, perubahan hormonal menyebabkan pergeseran kadar produksi estrogen dan progesteron selama kehamilan. Lonjakan progesteron bisa memiliki efek pengeringan pada rambut Anda dan menyebabkan rambut Anda menjadi rapuh. Jadi penting bagi Anda untuk menjaga rambut Anda tetap lembab selama kehamilan Anda.

Fungsi kelenjar tiroid Anda juga bisa berubah setelah kehamilan dan rendahnya tingkat hormon tiroid bisa menyebabkan rambut rontok. Minta dokter Anda untuk memeriksa kadar hormon tiroid Anda karena masalah ini bisa dengan mudah diatasi dengan obat-obatan tertentu.

Kekurangan mineral juga bisa menyebabkan masalah pada rambut Anda. Anemia fisiologis yang terjadi selama kehamilan bisa mengakibatkan banyak wanita menderita kekurangan zat besi yang berpotensi menyebabkan rambut rontok. Jadi, pastikan Anda mengonsumsi suplemen zat besi.

Kekurangan vitamin juga bisa menyebabkan rambut Anda rontok. Untuk mengatasi hal ini Anda bisa makan diet seimbang yang kaya minyak alami, karbohidrat kompleks dan protein. Nutrisi ini penting untuk menjaga pertumbuhan sel dan folikel rambut.

Perubahan hormon saat hamil dan setelah kelahiran bayi dapat mempengaruhi mahkota Anda. Ini hal-hal yang bisa Anda alami dan solusinya.

1. LEBIH BERMINYAK. Hormon kehamilan bisa menyebabkan produksi minyak di kulit kepala merajalela. Rambut mengeluarkan sebum untuk membuatnya tetap lembab. Pada masa kehamilan, produksi sebum meningkat, apalagi bila ditambah adanya faktor penyebab tambahan seperti stres, terlalu sering cuci rambut dengan pemakaian sampo yang tak tepat sehingga merangsang kelenjar minyak memproduksi minyak lebih banyak, dan mengosumsi makanan berlemak yang berlebihan.
Agar rambut sehat:
  • Cuci rambut boleh tiap hari asal dengan sampo formula lembut –berlabel mild shampoo yang mengandung silika dan lanolin, bukan berbahan dasar minyak.
  • Gunakan produk berbahan natural yang tidak mengiritasi kulit kepala sekaligus tidak merangsang kelenjar minyak.
  • Hindari menyentuh dan memegang rambut karena hal ini merangsang kelenjar sebum dan memindahkan kotoran serta minyak dari tangan Anda ke rambut.
  • Kurangi makanan berlemak dan berminyak, perbanyak konsumsi buah dan sayur.
  • Perbanyak minum air.
2. TUMBUH LEBAT. Rasanya rambut menjadi lebih tebal dari ‘saat normal’! Bisa saja, karena selama kehamilan terjadi peningkatan hormon estrogen. Rambut kita tumbuh dalam putaran masa lima tahun, lalu aliran darah dari akar rambut akan berhenti dan tiga minggu kemudian rambut akan rontok –sekitar 80 sampai 100 helai per hari. Selama kehamilan, putaran tumbuh rambut ini akan makin panjang atau lama akibat meningkatnya hormon estrogen yang mengontrol kecepatan tumbuhnya rambut. Maka, rambut yang seharusnya ‘jatuh’ akan tetap bertahan sementara rambut baru juga bertumbuh. Itu sebabnya rambut Anda tumbuh lebih cepat, lebat dan berkilau. Namun, Anda juga harus terima bila ada rambut yang ‘ikut’ tumbuh di tempat-tempat tak biasa macam di bawah hidung, pipi, sekitar puting payudara, punggung dan perut.  Umumnya enam bulan setelah bayi lahir, kondisi rambut akan kembali seperti sebelum hamil.
Agar rambut sehat:  
  • Hentikan pemakaian tonik atau serum penumbuh rambut karena rambut sudah tumbuh lebat.
  • Pemakaian hairdryer pada suhu hangat, bukan panas.
  • Konsumsi buah dan sayur.
  • Gunakan sisir bergigi jarang untuk menyisir rambut basah.
  • Hindari alat pelurus rambut (catok) agar rambut tidak kering dan mudah patah.  
  • Minimalkan pemakaian pengikat rambut –ketika melepasnya, rambut Anda bisa ikut tercabut.  
3. BANYAK RONTOK. Rambut rontok adalah kejadian paling “horor” untuk rambut Anda. Beberapa ibuhamil bisa mengalaminya, namun kasus yang paling umum justru terjadi pada setelah persalinan. Saat itu kadar hormon estrogen dalam tubuh turun tajam akibat meningkatnya hormon tiroid, atau sebaliknya hormon tiroid berkurang. Kurang vitamin dan zat besi adalah salah satu penyebab ketidakseimbangan ini. Tak hanya rambut yang memang sudah seharusnya rontok –selesai masa putaran tumbuhnya– yang luruh, namun juga rambut yang ketika Anda hamil tumbuh lebih lebat pun ikut juga rontok.  Ada ibu yang rambutnya akan kembali ke kondisi ketebalan seperti sebelum hamil, ada pula yang mengalami kerontokan parah. Hal terburuk yang bisa dialami adalah rambut menjadi tipis, bahkan kebotakan. Kabar baiknya, dua hal terburuk itu jarang terjadi. Rambut Anda akan tumbuh normal begitu kadar hormon di tubuh kembali seimbang, sekitar 6 sampai 12 bulan setelah melahirkan.
Agar rambut sehat:
  • Gunakan sampo jenis mild atau yang mengandung biotin atau sulfur untuk merangsang pertumbuhan rambut.
  • Lebih baik potong pendek rambut Anda, karena rambut panjang akan lebih berat dan akar rambut tidak cukup kuat untuk menahan, akibatnya rambut jadi lebih mudah rontok.  
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang mengandung flafonoid untuk melindungi kantung rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Buah yang mengandung flavonoid antara lain stroberi dan apel –kandungan flavonoidnya tertinggi.  
  • Hindari sikat rambut untuk menyisir rambut basah agar rambut tidak kusut lalu tercabut.
  • Gunakan suhu dingin pada hairdryer karena suhu panas akan memanasi kantung rambut sehingga akar rambut jadi lemah.
  • Bila mengalami kerontokan lebih dari 100 helai sehari atau bahkan mendekati kebotakan, segera berkonsultasi dengan dokter –mungkin Anda mengalami ketidakseimbangan hormon sehingga perlu terapi khusus.   
4. JADI KERITING / JADI LURUS. Lagi-lagi perubahan hormonal menyebabkan efek samping yang berbeda pada tiap calon ibu, dan bisa jadi rambut Anda berubah menjadi lebih kering. Zat besi adalah mineral penting selama hamil yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah –dan berperan penting pula dalam pertumbuhan rambut. Rambut keriting terbentuk karena ikatan disulfide –zat kimia pada rambut– mengikat serat keratin rambut dan ikatan ini dapat diubah oleh mineral yang terdapat dalam makanan. Perubahan ikatan ini lah yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk rambut, dari keriting menjadi lurus atau sebaliknya rambut lurus menjadi keriting.
Agar rambut sehat:
  • Gunakan conditioner di ujung-ujung rambut Anda yang kering dan keriting pada saat keramas agar lebih mudah ditata.
  • Konsumsi hidangan penuh vitamin dan mineral, lakukan diet seimbang.
  • Ubah potongan rambut menjadi lebih pendek. Untuk rambut yang menjadi lurus, akan memberi kesan penuh dan tebal. Untuk rambut yang menjadi keriting, untuk mencegah agar rambut tidak kering dan anak rambut ‘beterbangan’.   
TAK BOLEH DIABAIKAN!
  • Bila jumlah rambut yang rontok berlebihan atau terjadi dalam jangka waktu lama, segera periksakan ke dokter.
  • Bila kulit kepala bereaksi setelah memakai produk tertentu, segera hentikan pemakaiannya. Memang belum ada bukti ilmiah yang resmi bahwa elemen-elemen kimia yang terkandung pada produk perawatan dan kecantikan rambut dapat membahayakan keselamatan janin, tapi bila produk yang Anda pakai menimbulkan iritasi dan Anda cemas, hindari pemakaiannya –paling tidak hingga bayi lahir.  
Boleh:
•  Cuci rambut rutin dengan sampo yang lembut.
•  Gunakan sisir bergigi jarang agar rambut tidak kusut dan tercabut saat disisir.
•  Lakukan creambath tanpa steam, atau hair spa dengan produk perawatan natural sesekali bila Anda ingin, untuk menyehatkan akar rambut.
Jangan Dulu
  • Melakukan proses pelurusan atau pengeritingan  –bahan kimia yang terkandung dalam produk yang dipakai dapat membahayakan kesehatan Anda dan janin Anda. Setelah melahirkan, rambut Anda sangat mungkin akan kembali lurus. Bila ternyata keriting menjadi permanen, lakukan pelurusan setelah menyapih dan konsultasikan dulu dengan ahlinya.
  • Melakukan pewarnaan rambut dengan proses bleaching karena bahan kimia dalam bahan pewarna rambut bisa masuk ke dalam pori-pori kulit kepala dan meresap ke seluruh tubuh sehingga berbahaya untuk janis. Lakukan pewarnaan dengan bahan henna yang alamiah.
  • Mengeringkan rambut dengan suhu hairdryer panas maksimal, karena suhu tubuh ibu hamil meningkat. Suhu pengering rambut yang panas akan memicu keringat berlebihan yang bisa membuat ibu hamil mengalami dehidrasi.

Selama kehamilan, rambut Ibu hamil biasanya menjadi semakin lebat dan berkilau. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon yang mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut sehingga hanya sedikit rambut yang rontok. Hal ini juga biasanya tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan rambut di kulit kepala namun juga di kulit tubuh lainnya. Beberapa daerah tubuh yang pertumbuhan rambutnya meningkat pada saat hamil biasanya adalah daerah wajah, lengan, tungkai dan punggung. Pertumbuhan rambut berlebih di daerah-daerah ini biasanya akan kembali normal setelah 6 bulan paska persalinan.

Dua sampai empat minggu setelah persalinan, rambut Ibu hamil akan mengalami kerontokan yang cukup berat. Hal ini termasuk wajar dan tidak perlu dikhawatirkan karena hal ini hanya akan berlangsung selama 3-4 bulan dan rambut akan tumbuh kembali dalam 6-15 bulan. Jika kerontokan rambut terjadi hanya di daerah depan dan samping, maka Ibu perlu mengkonsultasikan hal ini dengan dokter karena ini merupakan hal yang tidak lazim

Kuku Rapuh dan Mudah Patah Saat Hamil
Pada saat hamil, cukup banyak Ibu hamil yang mengeluhkan kukunya menjadi rapuh dan mudah patah. Namun ada juga yang menemukan bahwa kuku mereka bertumbuh lebih cepat dan menjadi lebih kuat. Hal-hal tersebut wajar terjadi dan akan kembali seperti semula beberapa waktu setelah persalinan. Terkadang dapat juga ditemukan adanya garis-garis keputihan atau kecoklatan pada kuku, kuku yang menjadi lebih tebal dan lepasnya sebagian kuku dari jari. Kelainan-kelainan ini pun akan menghilang beberapa waktu setelah persalinan.

Perawatan Rambut dan Kuku
Pada saat hamil, Ibu perlu memberikan perhatian ekstra pada setiap perawatan yang dilakukan. Jika rambut Ibu berminyak cucilah rambut setiap hari agar kebersihannya terjaga. Jangan menggunakan perias kuku pada kuku yang sedang rusak karena dapat memperparah kondisi kuku. Jangan menggunakan bahan-bahan kimia berlebihan pada rambut ataupun kuku pada saat kehamilan karena keamanannya terhadap janin belum dapat dipastikan. Bersabarlah menghadapi berbagai perubahan tubuh pada saat kehamilan. Ini semua akan terbayar pada saat sang buah hati telah lahir ke dunia.








references by jpnn.com, ayahbunda.co.id, klikdokter.com

 
Like us on Facebook