MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

May 25, 2015

Unik, Masjid Ini Tidak Hancur Meski Terkena Bencana

Baca Artikel Lainnya

Masjid Kobe, Jepang

Perang Dunia II terjadi pada 1945 dan dua kota di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika. Saat itu semua bangunan rata dengan tanah, tapi tidak dengan bangunan ini.


Adalah Masjid Kobe atau Masjid Muslim Kobe yang dibangun pada 1928 dan dibuka pada 1935. Masjid pertama di Jepang itu hanya mengalami keretakan dinding bagian luar dan semua kaca jendela pecah.



Masjid yang terletak di Nakayamate-dori, Chuo-ku Kobe itu memiliki ruang bawah. Saat aksi bom terjadi, para tentara Jepang yang berlindung di ruang bawah tanah masjid selamat.

Bukan hanya itu, masjid ini kembali terselamatkan setelah bencana pada 17 Januari 1995. Gempa bumi dahsyat Hanshin yang terjadi selama 20 detik itu, mengakibatkan kerusakan besar di kota Kobe.

Lagi-lagi, masjid Kobe tidak hancur. Dalam Safar To Japan, masjid itu terselamatkan karena struktur bangunan yang memiliki jaringan kaki bangunan yang sangat kokoh.


Kobe yang berarti Gate of God atau Gerbang Tuhan merupakan sentral kebanggaan masyarakat Kobe dan tempat untuk mengetahui Islam dan perkembangannya.

Terlepas dari hal itu, Masjid Kobe memiliki artsitektur dengan gaya tradisional khas Turki. Karpet tebal di lantai masjid, lampu kristal sebagai pusat penerangan, membuat bagian dalam masjid ini terlihat megah.



Masjid Baiturahhman Aceh

Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.

Sewaktu Kerajaan Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi tentara Belanda kedua pada Bulan Shafar 1290 Hijriah/10 April 1873 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman dibakar. Kemudian, pada tahun 1877 Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh.


Minggu pagi, 26 Desember 2004, gempa dahsyat berkuatan 9,1 -9,3 skala richter terjadi di samudra Hindia sebelah barat pantai Sumatera. Di sebelah barat laut pulau Simeuleu dengan kedalaman 30 km di bawah permukaan laut terjadi tabrakan dua lempeng bumi.

Lempeng Hindia mengalami subduksi (tusukan ke dalam) oleh Lempeng Burma membuat lempengan Hindia terdesak ke atas setinggi 100 kaki atau 30 meter. Lempengan yang terdesak itu  membentang sepanjang lebih dari 600 mil atau lebih dari 965,6 kilometer yang menyebabkan permukaan laut naik setinggi 5 meter.

Gempa bumi yang menyebabkan naiknya bentang lempeng itu mengayunkan energi raksasa di dalam gelombang air bah berkecepatan lebih dari 1.000 km per jam. Saking kuatnya, energi itu menghantam pantai di sedikitnya 15 negara mulai dari Thailand, Srilanka, Tanzania, Madagaskar, Yaman, hingga Afrika Selatan. Pencatat data gelombang Showa Base di Jepang bahkan melaporkan, air bah itu sampai pula ke Antartika dengan gelombang laut setinggi 1 meter.
Negara-negara terdekat dengan episentrum gempa itu merasakan akibat paling parah. Empat negara mengalami dampak paling parah yaitu Indonesia, Srilanka, India, dan Thailand.




NEPAL

Beberapa masjid rusak namun tak separah bangunan lainnya, Masjid Jami di Bag Bazaar, Ibu Kota Kathmandu, Nepal itu masih berdiri tegak. Tak ada dinding dalam masjid terkelupas atau bahkan retak. Aktivitas di sekitar area masjid sangat ramai. Pertokoan mulai buka, walau madrasah masih tutup.

Tapi hanya berjarak 600 meter, ada Masjid Khasmiri Taqiya yang dekat Universitas Tri Chandra. Masjid itupun tidak mengalami kerusakan apapun. Padahal tempat ibadah itu sudah dibangun sejak 1524 Masehi.
"Ada beberapa masjid di seputaran Kathmandu. Sebagian besar berusia lebih dari 100 tahun dan tidak ada yang rusak," kata Rizwan.

Di Lalitpur, masjid jami masih berdiri tegak. Demikian pula masjid di Kota Bharatpur, Distrik Chitwan.setelah gempa 7,8 skala richter melanda pada 25 April lalu, takmir seluruh masjid langsung berkumpul. Mereka mencari info adakah warga muslim yang jadi korban. Ternyata di seputar Kathmandu hanya ada dua warga tewas dan belasan cedera. Tapi mayoritas keluarga muslim selamat.







Mungkin masih banyak kejadian lainnya yang tidak dapat ditulis disini...

Kadang ada peristiwa kejadian di dunia ini yang tidak bisa ditangkap dengan akal dan logika..
Hanya imanlah yg mau mengakui kebesaranNYA...
Mamupu mengambil hikmah dengan mata hatinya..
Jika IA berkendak dan mengizinkannya..
Karena Alam semesta ini ada yang mengendalikannya..
Meskipun hal-hal kecil...
Sesuatu yg tidak mungkin bisa menjadi mungkin..
Bukan tak mungkin suatu saat jika Allah menghendaki Kabah hancur, maka tidak ada yang tidak mungkin..

Hanya sedikitt sekali manusia yang mau mengambil hikmah atas peringatan dan juga "kode" dari NYA
dan peristiwa tersebut hanya kebetulan..














references by
rtv

 
Like us on Facebook