MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

September 12, 2015

Crane Jatuh di Masjidil Haram Mekkah

Baca Artikel Lainnya

Setelah cuaca ekstrem melanda Jepang, kini giliran Kawasan Timur Tengah.badai pasir mempengaruhi tujuh negara di Timur Tengah. Menurut gambar satelit NASA, badai pasir menyelimuti bagian Siprus, Mesir, Israel, Lebanon, Suriah, Yordania, Turki selatan, Arab Saudi, dan Irak.

angin saat itu berkecepatan 83 km/jam diikuti hujan deras yang merubuhkan pohon dan rambu-rambu jalan.
Saat diwawancarai stasiun televisi Al-Arabiya, Al-Amr juga membantah laporan yang menyebutkan petir telah menghantam katrol sampai alat itu ambruk. Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi, Suleiman bin Abdullah al-Amr, mengklaim bahwa angin kencang ialah penyebab jatuhnya katrol yang menimpa Masjidil Haram di Mekah sehingga menewaskan sedikitnya 107 orang, pada Jumat (11/09).

Arab Saudi dilanda badai besar. Total warga negara Indonesia yang menjadi korban sudah mencapai 32 orang saat tragedi jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9/2015). Hal tersebut seperti yang disampaikan Konjen RI di Jeddah, Syailendra Dharmakitir, Sabtu (12/9/2015) dini hari. Dari jumlah itu, dua WNI dikabarkan meninggal dunia


Total warga negara Indonesia yang menjadi korban sudah mencapai 32 orang saat tragedi jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9/2015). Hal tersebut seperti yang disampaikan Konjen RI di Jeddah, Syailendra Dharmakitir, Sabtu (12/9/2015) dini hari. Dari jumlah itu, dua WNI meninggal dunia.

“Sisanya, 30 orang luka-luka. Sebanyak 14 luka ringan dan 18 luka berat,” tutur Syailendra menyebutkan. Korban luka berat yang sebelumnya dirawat di RS Azyat, langsung dirujuk ke RS An-Nur dan Ad-Dhahir. Sementara korban luka ringan dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI).


“Itu data terakhir ya, sampai pukul 23.00 malam ini. Kami sudah ke rumah sakit-rumah sakit. Kita tunggu sampai besok, tapi mudah-mudahan tidak ada tambahan korban,” kata Syailendra menegaskan. Seluruh korban sudah dibawa ke rumah sakit, sementara lokasi kejadian disterilkan petugas.

Diterangkan Syailendra, korban mengalami luka pada kepala dan kaki. Korban meninggal pertama, Masnauli Hasibuan yang merupakan jemaah kloter sembilan dari Medan, mengalami luka di dua bagian itu. “Kami tidak boleh melihat, tapi kata dokter begitu. Luka kakinya di paha,” kata Syailendra.


Sementara korban meninggal kedua, Siti Rasti Darmini merupakan jemaah kloter tiga asal Jawa Barat, meninggal karena luka di kepala. Korban luka pun kebanyakan mengalami cedera yang sama.
Syailendra memastikan korban meninggal akan dimakamkan di Mekkah. Pihaknya juga akan terus memonitor kondisi korban luka, termasuk yang berat. Bahkan jika mereka tidak sanggup melanjutkan ibadah haji, akan dibantu diwakilkan. Pemerintah juga janji memberi santunan korban.



Presiden Joko Widodo yang tiba di Jeddah Jumat sore, berbarengan dengan tragedi jatuhnya alat berat di Mekkah, sudah menggelar konferensi pers di Istana Faisal. Ia menyampaikan duka cita mendalam pada para korban, termasuk yang WNI.


Hujan Es Turun Saat Insiden/Musibah Crane Masjidil Haram Terjadi

Hujan es disertai angin kencang yang melanda Kota Makkah, Arab Saudi, mengakibatkan crane jatuh di Masjidil Haram dan mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban. Demikian dilaporkan Al-Arabiya, Jumat (11/9/2015).

Belum ada informasi jelas berapa korban jiwa dan luka akibat insiden ini. Hujan dan angin kencang mulai melanda Makkah mulai pukul 17.10 waktu setempat.

Air yang turun tidak hanya dalam bentuk cair, tapi juga padat alias es. Hujan dengan intensitas tinggi ini memunculkan genangan air sehingga memicu kemacetan di jalanan Kota Makkah.

Badai pasir melanda kawasan Timur Tengah sejak awal pekan ini. Badai cukup besar sempat melintas di Jeddah pada Selasa sore lalu. Banyak yang memperkirakan badai tidak akan datang lagi.

Namun Jumat sore kemarin, sebuah badai mendatangi Mekah mulai sekitar pukul 4 sore, membawa pasir dan awan hujan, yang membuat temperatur turun dari 42 menjadi 25 derajat celsius,

"Crane jatuh pada pukul 5:23," kata Direktur Pertahanan Sipil Kerajaan Saudi Suleiman al-Amro dalam pernyataan di televisi.

Yahya Al Hashemi, jurnalis warga CNN iReporter, berhasil mengambil video  dengan iPhone saat bagian kepala Crane itu jatuh dan menjebol atap mesjid.

"Kami sedang berwudhu dan bersiap masuk ke Mesjidil Harram untuk salat Magrib," ujar Yahya.

"Lalu tiba-tiba ada badai angin kuat yang kemudian berubah menjadi badai hujan yang membuat banyak sekali papan penutup bangunan beterbangan, lalu terdengar suara patahan keras dan terjadilah tragedi itu... Semua orang berdesakan keluar dari Mesjid," katanya

Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane yang umum dipakai adalah:

1. Crane Beroda Crawler
Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360 derajat. dengan roda cra!ler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. "ada saat crane akan digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lo!bed trailer. pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa  bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.

2. Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. seperti halnya cra!ler crane, truck crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk menjaga keseimbangan alat, truck crane memiliki kaki. di dalam  pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga.
3. Crane untuk Lokasi Terbatas
Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak secara simultan.$engan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat besar yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan kecepatan maksimum30mph. %etak ruang operator crane biasanya pada bagian&bagian deck yang dapat  berputar.

4. Tower Crane
To!er crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara 'ertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane yang dapat berdiri bebas ()ree standing crane*, crane diatas rel (rail mounted crane*, crane yang ditambatkan pada  bangunan (tied&in to!er crane* dan crane panjat (climbing crane*.





WNI Yang Wafat Di Tanah Suci adalah Sahabat Karib~
 
Painem Dalio (63) dan Saparini Baharuddin Abdullah (50), dua jamaah calon haji (calhaj) asal Sumut yang wafat dalam musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9), merupakan sahabat karib. Sudah puluhan tahun keduanya seiring sejalan dan ternyata hingga akhir hayatnya.




Kedua perempuan ini juga masih bertetangga. Jarak rumah mereka hanya sekitar 100 meter di Jalan Mangaan V, Lingkungan XIII, Mabar, Medan.

"Mereka memang sahabat dekat sejak lama. Ke mana-mana selalu berdua. Wirid, pengajian, mereka selalu bersama-sama," ucap M Tayeb, suami Painem, Sabtu (12/9).

Kedua sahabat itu bahkan mendaftar haji bersama-sama pada 2010. Mereka menggunakan sistem talangan pada Bank andiri Syariah.

"Karena mereka selalu bersama, manasik pun mamak pun gak mau diantar. Mereka berdua saja," imbuh Leni (33), putri bungsu Painem.

Suami Saparini, Ngatirin (52) juga mengakui istrinya sahabat dekat Painem. "Bahkan saking dekatnya sudah dianggap saudara. Mereka sama-sama aktif di wirid di arisan. Pokoknya selalu sama-sama," ucapnya.

Kedekatan Painem dan Saparini ternyata hingga akhir hayat mereka. Dua sahabat itu wafat bersama-sama dalam musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram. 


Kerabat dan tetangga silih berganti mendatangi rumah dua keluarga di Jalan Mangaan V Lingkungan XIII, Medan, Sabtu (12/9/2015). Mereka menyampaikan duka cita karena anggota keluarga itu wafat dalam musibah jatuhnya Crane di Masjidil Haram kemarin.

Dua rumah yang berjarak sekitar 100 meter satu sama lain itu merupakan kediaman Painem Dalio (63) dan Saparini Baharuddin Abdullah (50). Mereka merupakan dua dari 3 calon haji (calhaj) asal Sumut yang sudah dinyatakan wafat dalam musibah crane di Masjidil Haram. Kedua rumah sudah dipasangi tenda. Kursi juga sudah disediakan untuk para pelayat.

Painem yang memiliki 6 orang anak ini sempat menghubungi keluarganya.
"Terakhir kali komunikasi itu pada Jumat (11/9/2015) malam. Ibu bilang, kalau dia sehat-sehat saja," kata suami korban, M Tayib (68), Sabtu (12/9/2015) siang.
Dalam perbincangan via telpon, almarhumah juga sempat memberikan pesan wasiat kepada suaminya. "Ibu sempat bilang, kalau saya dimintanya untuk menjaga anak-anak. Enggak ada pesan lain," ungkap Tayib kemudian menangis.


Keluarga tampak berduka, mata mereka selalu berkaca-kaca. Namun semua ikhlas. Bahkan tak masalah jika jenazah keluarganya dimakamkan di Mekkah saja.

"Kami dapat kabar dari pimpinan rombongannya tadi pagi. Kami ikhlas, dimakamkan di sana (Mekkah) saja. Kami ikhlas," kata Muhammad Tayeb (65), suami Painem seperti dikutip merdeka.com.

Hal serupa disampaikan Ngatirin (54), suami Saparini. "Kami ikhlas," ucapnya.

DAFTAR NAMA KORBAN MASJIDIL HARAM

Berikut ini daftar nama korban yang dirilis oleh Kantor Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi pada Sabtu 12 September 2015, pukul 01.00 waktu Arab Saudi:

1. Iti Rasti Darmini, No Paspor: B0716645, Kloter: JKS – 023 (Keterangan: Wafat)

2. Masnauli Sijuadi, No. Paspor: B1061545, Kloter: MES – 009 (Wafat)

3. Suji Syarbaini Irono, No Paspor: B1306321, Kloter: BTH – 014 (dirawat BPHI Makkah)

4. Ernawati Muhammad Saad, No. Paspor A4761751, Kloter: BTH – 001 (dirawat di RSAS)

5. Kursia Nanti Lembong, No. Paspor B0507644, Kloter: BTH – 017 (dirawat di RSAS)

6. Nasriah Binti Muhammad Abdurrahman, No Paspor: B1175082, Kloter: BTJ – 001, (dirawat di RSAS)

7. Ardian Sukarno Effien, No. Paspor: B0907275, Kloter: JKG – 007, (dirawat di RSAS)

8. Teti Herawati Mad Saleh, No. Paspor: B0941422,  Kloter: JKS – 005, (dirawat di RSAS)

9. Apip Sahroni Rohman, No. Paspor: B0941479, Kloter: JKS – 005, (dirawat di RSAS)

10. Emmiwaty Janahar Saleh, No Paspor:  B1354467, Kloter: MES – 008, (dirawat di RSAS)

11. Nur Baik Nasution, No. Paspor: B1061239, Kloter: MES – 009, (dirawat di RSAS)

12. Sopiah Taizir Nasution, No. Paspor: A6773447,  Kloter: MES – 009, (dirawat di RSAS)

13. Tri Murti Ali, No. Paspor:  B0396519, Kloter: PDG – 003, (dirawat di RSAS)

14. Zulfitri Zaini Haji, No. Paspor: A3910753, Kloter: PDG – 003, ( dirawat di RSAS)

15. Zalniwarti Munaf Umma, No. Paspor: B0393772, Kloter: PDG – 004, (dirawat di RSAS)

16. Ali Sabri Selamun, No. Paspor: B0785804, Kloter: PDG – 007, (dirawat di RSAS)

17. Umi Dalijah Amat Rais, No. Paspor B0957604, Kloter: SOC – 024, (dirawat di RSAS)

18. Endang Kaswinarni Poerwomarton, No. Paspor: B1107076, Kloter: SOC – 046, (dirawat di RSAS)

19. Djumali Jamari Setro Wijoyo, No. Paspor: B1496896, Kloter: SOC – 052, (dirawat di RSAS)

20. Murodi Yahya Kasani, No. Paspor:  B0754094, Kloter:  SUB – 001, (dirawat di RSAS)

21. Hasan Mansur Ahmad, No. Paspor: B0746467, KLoter: SUB – 010, (dirawat di RSAS)

22. Sainten Said Tarub, No. Paspor: B0992684, Kloter:  SUB – 015, (dirawat di RSAS)

23. Nuruddin Baasith Sujiyono, No. Paspor:  B1035292, Kloter: SUB – 021, (dirawat di RSAS)

24. Isnainy Fadjarijah Abdul Djumali, No. Paspor: B1052806, Kloter SUB – 021, (dirawat di RSAS)

25. Saharmi Umar Passire, No. Paspor: B0590380, Kloter: UPG – 002, (dirawat di RSAS)

26. Norma Latang Kulasse, No. Paspor: B1161965, Kloter: UPG – 005, (dirawat di RSAS)

27. Rosnallang Caco Baba, No. Paspor: B0901348, Kloter: UPG – 005, (dirawat di RSAS)

28. Hadiah Syamsuddin Sak, No. Paspor: B1162080, Kloter: UPG – 015, (dirawat di RSAS)

29. Muhammad Harun Abdul Hamid, No . Paspor: B1163100, Kloter: UPG – 016, (dirawat di RSAS)

30. Fatmawati Abdul Jalil, No. Paspor: B1162645, KLoter: UPG – 018, (dirawat di RSAS)

31. Abdul Jalil Conci Leta, No. Paspor:  B1162600, Kloter:  UPG – 018, (dirawat di RSAS)

32. Rosdiana Mudu Toheng, No. Paspor: B1162756, Kloter: UPG – 018, (dirawat di RSAS); dan

33. Erni Sampe Dosen,, No. Paspor: B1162715, Kloter: UPG – 018, (dirawat di RSAS).

 

Berikut daftar enam jemaah RI / WNI yang wafat:

1. Masnauli Sijuadil Hasibuan  (Paspor B1061239 - Embarkasi Medan)
2. Iti Rasti Darmin  (Paspor B0716645 - Embarkasi Jakarta Bekasi)
3. Painem Dalio Abdullah  (Paspor B1258831 - Embarkasi Medan)
4. Saparini Baharudin Abdullah  (Paspor B1258832 - Embarkasi Medan)
5. Nurhayati Rasad Usman  (Paspor B0393770 - Embarkasi Padang)
6. Ferry Mauludin Arifin Dulhai  (Paspor A9464489 Embarkasi Jakata Bekasi)



Berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dam Badan Hukum Indonesia, korban tewas akibat musibah jatuhnya crane bertambah menjadi enam orang.

Sebelumnya berdasarkan Data yang dihimpun Tim Sanitasi dan Surveilans Haji, Kementerian Kesehatan di Arab Saudi, hingga pukul 01.30 Waktu Arab Saudi mencatat jemaah RI wafat yang semula dua orang, bertambah empat.
Sehingga total korban tewas ini menjadi enam orang. Empat jemaah ini semula dirawat di Rumas Sakit Al-Nur, Mekkah.

Sementara masih menurut tim tersebut, tercatat 30 jemaah RI yang mengalami luka-luka masih dirawat di berbagai rumah sakit. Tercatat 13 orang di Rumah Sakit Zahir dan satu orang di RS Al-Nur.

Selain itu tujuh jemaah dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia, Mekkah. Sisanya sebanyak 15 orang dirawat di sektor, masing-masing delapan jemaah di sektor 4 dan 7 jemaah dirawat di sektor 1


Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menegaskan bahwa informasi dan data yang terkait dengan musibah jatuhnya crane ini akan terus di-update dan diinformasikan ke masyarakat.




Menurut informasi yang diperoleh dari Kementerian Luar Negeri RI, jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dalam peristiwa crane jatuh di Masjidil Haram, Mekkah, saat ini mencapai 10 orang. Jumlah itu diketahui setelah tim melakukan proses identifikasi terhadap para korban.
Tim telah melakukan proses verifikasi dan identifikasi atas jemaah haji Indonesia hingga Senin (14/9/2015) pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
"Jumlah korban meninggal dunia bertambah sebanyak tiga orang," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal dalam siaran pers, Senin.
Berikut adalah identitas ketiga jenazah yang baru selesai diidentifikasi:
1. Sriyana Marjo Sihono, laki-laki, nomor paspor B1188078, dari kloter SOC 27.

2. Masadi Saiman Tarimin, laki-laki, nomor paspor V222619, dari kloter SUB 38.

3. Siti Rukayah Abdus Somad, perempuan, nomor paspor A2714350, dari kloter SUB 39.
Hingga Senin pagi, Kemenlu RI belum menerima informasi terbaru mengenai data WNI yang masih dirawat di rumah sakit, dan yang sudah diizinkan kembali ke pemondokan. Namun, untuk data sementara, total WNI yang menjadi korban berjumlah 51 orang, terdiri dari 41 korban luka-luka, dan 10 orang meninggal dunia.
Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga telah menyiapkan layanan telepon lewat nomor +966 543603154 yang bisa diakses langsung oleh keluarga jemaah Indonesia yang menjadi korban robohnya alat berat di Masjidil Haram.

“Nomor tersebut bisa diakses langsung sekarang,” kata Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat, Sabtu 12 September dini hari.

Korban Crane Roboh di Mekah, OJK Imbau Asuransi Segera Berikan Santunan


Otoritas Jasa Keuangan mengimbau agar perusahaan asuransi yang menangani jemaah haji Indonesia segera memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia dan luka dalam peristiwa ambruknya derek raksasa (crane) di Masjidil Haram, Mekah.

"Perusahaan yang meng-cover harus segera menghubungi keluarga korban yang berhak," kata Deputi Komisioner Bidang Industri Keuangan Nonbank OJK Dumolly Pardede kepada Tempo, Sabtu, 12 September 2015.

"Kami juga menyampaikan turut berdukacita kepada keluarga yang ditinggalkan."

Saat ini, ucap dia, OJK tengah mendata perusahaan asuransi yang menangani jemaah haji. "Sejauh ini informasi yang kami pegang, Megalife adalah salah satu perusahaan yang berpartisipasi dalam asuransi haji," ujar Dumolly.


Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama Abdul Jamil mengataka,n pemerintah segera menyalurkan dana santunan untuk keluarga korban jemaah haji yang tewas akibat kecelakaan crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Jumat lalu (11/9).Abdul mengatakan, dana ini akan disalurkan segera setelah urusan hal administrasi dirampungkan. Hingga saat ini, Kementerian Agama menerima konfirmasi bahwa 33 WNI menjadi korban kejatuhan crane, dua di antaranya tewas dan 31 masih dirawat di rumah sakit serta balai pengobatan di Arab Saudi.


Saat ini, para korban jatuhnya crane tersebut sudah dilarikan ke rumah sakit. “Pemerintah Saudi Arabia telah dengan seksama melakukan tindakan pengobatan dengan membawa para korban ke sejumlah rumah sakit. Kita melihat di RS Annoor sudah ditangani para tenaga medis yang professional,” demikian pernyataan resmi Kementerian Agama.

Raja Arab Saudi. Salman Bin Abdul Aziz telah mengeluarkan pernyataan resminya untuk memberikan santunan sebesar 1 juta riyal (Setara Rp. 3.8 Milyar) bagi setiap korban syahid karena kejatuhan crane masjidil haram yang terjadi pada hari jum'at, 11 September lalu.

Bukan hanya korban meninggal dunia yang akan mendapat santunan, Namun juga korban luka-luka, baik cacat permanen maupun sementara, selain itu, 2 orang dari keluarga korban syahid akibat crane akan diundang berhaji dengan menggunakan visa kerajaan pada musim haji tahun mendatang.

Dan dibawah ini adalah pernyataan resmi Raja Saudi, Salman Bin Abdul Aziz terkait dengan santunan korban crane masjidil haram:

Atas perintah Yang Mulia Raja Salman Bin Abdul Aziz menyampaikan rasa tanggung jawabnya dan belasungkawa kepada korban Crane jumat Silam.

Beliau mengeluarkan pernyataan bahwa:
1. Memberikan santunan 1.000.000 SR atau sekitar 3,8 Miliar Rupiah bagi korban yang wafat.
2. Memberikan santunan 1.000.000 SR atau sekitar 3,8 Miliar Rupiah bagi yang cacat seumur hidup.
3. Memberikan santunan 500.000 SR bagi semua korban crane yang tidak wafat atau cacat.
4. Menegakkan hukum Qodho' bagi perusahaan Bin Laden Corporation selaku pemilik proyek raksasa perluasan masjidil Haram dan mencabut izin kerja untuk proyek mendatang.
5. Bagi yang wafat, maka 2 orang keluarganya akan dihajikan sebagai tamu kehormatan untuk tahun 1437 H atau tahun depan.
6. Memberikan Haji tamu kerajaan bagi korban yang tidak bisa melaksanakan haji tahun ini dengan haji tahun depan.
7. Memberikan jangka visa tambahan bagi korban yang masih sakit hingga sembuh dan pulang ke negaranya.
8.Membuat tim Investigasi dan mahkamah Syariah bagi Bin Laden Corps. karena masuk dalam kategori As-Syubhat Al Jinaiyah atau Mirip tindakan pidana.
Demikian surat perintah kerajaan Arab Saudi terkait insiden Crane di Masjidil Haram Makkah seperti yang dilansir dari laman Al-Madina.Com.

Semoga Allah membalas semua kebaikan Raja Salman dan menerima amal ibadah para Jamaah haji yang wafat serta menyembuhkan korban yang terluka sampai sehat wal 'afiat sehingga bisa ikut melaksanakan ibadah haji di tahun ini. Amiin




‪#‎PrayForMakkah‬ ‪#‎ABLogWeb‬








references by okezonenews, harianaceh, vivanews, merdeka, tribunnews, tempo, cnn

 
Like us on Facebook