MASUKAN KATA DI KOTAK BAWAH INI UNTUK MENCARI.. LALU KLIK TOMBOL "SEARCH"

July 18, 2016

Kudeta di Turki Tahun 2016 Memakan Korban Jiwa

Baca Artikel Lainnya

Percobaan kudeta diluncurkan oleh sejumlah faksi militer Turki di dua kota penting, Ankara dan Istanbul, pada Jumat tengah malam hingga Sabtu dini hari. Aksi ini terjadi di tengah serangkaian serangan pengeboman yang melanda Turki tahun ini. Juni lalu, 45 orang tewas akibat serangan bunuh diri di bandara utama Istanbul. CNN menyebutkan setidaknya 2.839 perwira militer ditangkap. Kantor berita Anatolia menyatakan 200 pejabat pengadilan Turki juga dijebloskan ke penjara, termasuk 140 anggota Mahkamah Agung dan 48 anggota Council of State, satu dari tiga pengadilan tinggi di Turki. Sebanyak 2.745 hakim pun dinonaktifkan. Sebanyak 90 korban sipil tewas akibat percobaan kudeta ini. Sementara itu, korban luka mencapai 1.154 orang. -
Kerabat geolog Turki Cuma Dag yang berusia 39 tahun, yang tewas oleh tembakan helikopter Jumat lalu (15/7) di saat sedang berdemonstrasi melawan upaya kudeta militer, berduka dalam upacara pemakamannya di Ankara (17/7). (AP/Hussein Malla)

Korban tewas mayoritas warga


Dari 42 korban tewas yang dilaporkan, mayoritas adalah warga masyarakat. Tujuh di antara korban adalah polisi. Sebanyak 13 tentara yang mencoba menyerbu kantor kepresidenan ditangkap. 
Warga menendangi dan memukuli seorang tentara Turki yang berpartisipasi dalam upaya kudeta, di Jembatan Bosporus, Istanbul (16/7). (AP/Selcuk Samiloglu)
Two men react against a coup attempt from within the army in Ankara, Turkey, (timedotcom)
A man poses with the flag of Turkey in front of a damaged car, crushed by an army tank, as people gather in Kizilay Square in Ankara to protest a military ...(nbcnews)
indianexpress.com


e military coup took place
indianexpress.com



Tank dan helikopter berkeliaran di Ankara

Militer Turki dilaporkan berusaha mengambil alih kekuasaan dari tangan Presiden Recep Tayyip Erdogan, pukul 19.30 waktu setempat. Tank dan helikopter dilaporkan banyak berkeliaran di Ankara, ibu kota Turki. Militer dilaporkan telah menguasai markas pusat militer, dan kantor media. Media sosial dilaporkan diblokir. Jembatan selat Bosphorus dan jembatan Fatih Sultan Mehmet ditutup. Ledakan dilaporkan terdengar di parlemen Turki dan lapangan Taksim, tempat di mana massa berkumpul. Presiden Erdogan dilaporkan aman dan selamat.

Kejayaan umat terdahulu terjadi lantaran adanya pahlawan-pahlawan subuh yang senantiasa terjaga di sepanjang malamnya. Mereka hanya tidur sejenak untuk mengembalikan stamina dan kembali terbangun, untuk bercengkerama dengan kekasih sejatinya, Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Hasilnya, mereka menjadi generasi yang kuat secara fisik, cerdas secara emosional dan jernih secara nurani. Inilah generasi terbaik yang nyaris tidak banyak kita jumpai tandingannya di abad 21 ini.

Mari kita lihat suasana ini di era pemerintahan Erdogan yang menekan Program Salat Subuh berjemaah sebagai 'Program Nasional' Turki. Sekarang masjid-masjid sangat ramai dengan pemuda yang beribadah dan juga kegiatan ke Islaman. Terutama yang paling mengagumkan adalah ketika waktu shalat subuh datang, masjid di Turki penuh sesak dengan jamaah yang didominasi kaum muda, suasana yang mirip dengan shalat Jum'at di tempat kita malah lebih hebat

Erdogan menekankan 3 program utama sebagai Program Negara dan Nasional, iaitu:

1. Gerakan shalat Subuh berjamaah di masjid.
2. Gerakan ekonomi umat yang banyak dikuasai orang Islam dan Muslim Turki.
3. Gerakan infaq sedekah.
Melimpah Ruah di Jalanan, Warga Turki mengerjakan Salat Subuh Jamaah Peringati 563 Tahun Penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al-Fatih

Ini video tentang pertama kalinya setelah 79 tahun, warga Turki melaksanakan sholat shubuh berjama'ah di masjid Hagia Sophia, Istanbul tanggal 31 Mei 2014.(Sabiluna Chanel)


Menurut Reuters, petinggi militer Turki mengambil alih kekuasaan dengan dalih melindungi kehidupan demokratis di Turki. Presiden Erdogan menilai tak ada yang boleh melawan kehendak nasional. Kedua pihak mengklaim saling menang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) menghadiri shalat jenazah dan pemakaman seorang kurban kudeta di masjid Fatih, Istanbul (17/7). (Reuters/Alkis Konstantinidis)

Sejak 1960, Militer Turki Sudah Kerap Menggelar Kudeta

Berikut catatan singkat beberapa kudeta yang dilakukan militer Turki:

1960
 Kudeta militer pertama di Turki terjadi pada 1960, ketika militer berhasil menggulingkan pemerintahan yang berujung ditahannya Presiden Celal Bayar dan PM Adnan Menderes.
Mereka kemudian diadili dengan dakwaan melakukan pekhianatan terhadap negara dan seperti dilaporkan Al Jazeera, Menderes dieksekusi di tiang gantungan.
Jenderal Cemal Gursel, yang memimpin kudeta, kemudian mengambil alih jabatan presiden dan perdana menteri.
Militer mendominasi politik Turki hingga sekitar 1965 ketika pemeirntahan dikembalikan kepada rakyat yang kemudian memilih perdana menteri baru.

1971
Militer kembali memberontak dan menggulingkan pemerintah menyusul kekerasan dan kekacauan yang terjadi selama beberapa bulan.
Kerusuhan dan ketegangan politik itu dipicu resesi ekonomi dan perlawanan rakyat terkait menguatnya gerakan kelompok Islam di negeri itu.
Kudeta kali ini disebut "kudeta memorandum" karena diwarnai ulimatum Jenderal Memduh Tagmac kepada PM Suleyman Demirel dan memaksa dia membubarkan pemerintahan.
Tak seperti kudeta 1960, kali ini militer tak mengambil alih kekuasaan, tetapi mengawasi ketat jalannya pemerintahan dan kabinet yang dijalankan Partai Republik yang berhaluan sekular.
Pemerintahan ini bertahan hingga 1974 ketika parlemen memilih seorang presiden baru.
1980
Kudeta militer pada 1971 ternyata tidak membuat kondisi politik Turki membaik. Dalam satu dekade, Turki setidaknya memiliki 11 orang perdana menteri, kondisi politik yang tak menentu inilah yang menyebabkan kudeta.
Kudeta terjadi pada September dan militer mengendalikan pemerintahan. Militer yang dipimpin Laksamana  Bulent Ulusu dan Jenderal Kenan Evren memberhentikan PM Demirel dan mengambil alih jabatan perdana menteri.
Kali ini, kudeta militer membawa stabilitas di Turki, tetapi militer melakukannya dengan menangkapi ribuan orang, puluhan orang dieksekusi dan lebih banyak lagi yang disiksa.

1997
Kali ini tidak bisa dikatakan sebuah kudeta, karena militer Turki saat itu "hanya" memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah Turki. Namun, militer tak memberi opsi penolakan sehingga pemeirntah pimpinan PM Necmetin Erbakan terpaksa menerima rekomendasi militer.
Ujungnya, PM Necmetin Erbakan, yang merupakan presdien berhaluan kanan, mengundurkan diri dari jabatannya.

2012
Kali ini, lebih dari 300 perwira militer ditangkap dan dipenjarakan oleh Recep Tayyip Erdogan, yang saat itu masih menjabat perdana menteri, karena dituding merencanakan kudeta.
Khusus kudeta militer kali ini patut diduga motif di belakangnya adalah keresahan militer terkait haluan politik Erdogan yang diyakini banyak kalangan berusaha menghilangkan budaya sekuler Turki yang sudah dianut selama ini.

Militer Turki, sejak Mustafa Kemal Ataturk mendirikan seuah republik sekuler menggantikan Kekaisaran Ottoman, menempatkan diri menjadi pengawal kesekuleran Turki.

Salah satu korban kudeta militer Turki adalah Necmetin Erbakan, yang menjabat perdana menteri pada 1996-1997, karena dituduh hendak menjadikan Turki negara Islam fundamentalis.

Untuk memahami kudeta militer Turki kali ini, ada baiknya kita menelusuri sejarah angkatan bersenjata negeri itu di dalam kancah politik Turki.

Pengawal sekularisme Ataturk

Sejak Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Republik Turki pada 1923, dia dengan tegas melarang para perwira militer yang masih aktif berdinas menggeluti politik.

Perintah tegas itu kemudian dituangkan di dalam hukum militer nomor 1632 pada 22 Mei 1930.

Sejak saat itu, militer Turki memosisikan diri sebagai penjaga sekularisme dan ideologi Kemailsme atau Ataturkisme.

Ideologi ciptaan Kemal Ataturk itu pada intinya ingin memisahkan Republik Turki dengan citra Kekaisaran Ottoman di masa lalu serta mengadopsi cara hidup Barat untuk masyarakat Turki.

Cara hidup barat yang diadopsi Turki adalah demokrasi, kesetaraan hak untuk perempuan, sekularisme, dukungan terhadap kemajuan sains dan pendidikan murah dan banyak hal lainnya.

Salah satu hal terpenting dalam perkembangan Republik Turki adalah diadopsinya sekularisme yaitu pemisahan antara urusan pemerintahan dan masalah agama.

Hal besar lain yang dilakukan Ataturk adalah dengan resmi membubarkan Kekaisaran Ottoman pada 3 Maret 1924. Dia juga menghapus kalimat "Islam adalah agama negara Turki" dari konstitusi pada 5 Februari 1937.

Dengan dasar ini, Turki melarang segala sesuatu yang berafiliasi dengan agama apapun baik dari sisi politik hingga kehidupan sehari-hari.

Sejak masa pemerintahan Ataturk, semua simbol-simbol keagamaan di luar rumah-rumah ibadah tak boleh ditampilkan. Namun, Ataturk masih memperkenankan warga, khususnya umat Islam, mengenakan busana Muslim, seperti hijab atau kerudung bagi perempuan.

Namun, aturan berubah pada 1982 menyusul kudeta militer pada 1980 oleh para perwira militer penganui ideologi Kemalis garis keras. 

Setelah berkuasa usai kudeta, militer bahkan melarang perempuan Muslim mengenakan hijab atau kerudung di institusi pemeintahan atau universitas. Langkah ini mendapat kecaman dari parlemen Eropa dan pengadilan HAM Eropa saat itu. Kemunculan Erdogan


Meski dilarang berpolitik, Erbakan tetap menjadi guru politik bagi beberapa orang, salah satunya adalah Recep Tayyip Erdogan. Kedua orang ini sudah saling kenal sejak Erdogan masih menjadi mahasiswa di Universitas Marmara, Istanbul.

Sejak 1976, Erdogan bahkan sudah menjadi ketua Beyoglu, sayap kepemudaan Partai Penyelamat Nasional (MSP) pimpinan Erbakan dan pada 1985 menjadi ketua MSP wilayah Istanbul.

Erdogan memenangkan pemilu parlemen pada 1991 tetapi dia dilarang menduduki kursinya sebagai wakil rakyat, diduga karena afiliasi politiknya yang berhaluan kanan.

Pada pemilihan lokal 27 Maret 1994, Erdogan terpilih menjadi wali kota Istanbul. Saat itu, banyak yang khawatir Erdogan akan menegakkan Syariah Islam di kota itu.

Ternyata, Erdogan adalah politisi cerdas dan pragmatis. Dia mengesampingkan ideologinya dan membenahi masalah yang dihadapi warga Istanbul misalnya kurangnya pasokan air bersih, polusi udara dan kemacetan lalu lintas.

Selama masa pemerintahannya, semua masalah mendasar itu berhasil ditekannya, dia juga sukses mengurangi korupsi dan mengembalikan sebagian besar utang pemerintah Istanbul sebesar dua miliar dolar AS dan berhasil menarik investasi empat miliar dolar.

Pada 1998, Mahkamah Konstitusi Turki memutuskan Partai Kesejahteraan dinyatakan tak sesuai dengan konstitusi karena mengancam sekularime.Pada 2012, Turki memiliki rasio utang terhadap GDP yang terendah dari 21 anggota Uni Eropa dan defisit anggaran terkecil dari 23 anggota Uni Eropa. 

Prestasi Erdogan lainnya adalah meningkatkan jumlah universitas di Turki, menambah jumlah bandara, menambah jumlah jalan tol, menambah rel kereta api dan kini tengah membangun jalur kereta api cepat.

Selain itu, pemeirntahan Erdogan juga membangun terowongan Marmaray di bawah Selat Bosphorus yang menghubungkan sisi Eropa dan Asia kota Istanbul.

Berbagai keberhasilan ini membuat Turki kini menjadi salah satu negara dengan perekonomian yang diperhitungkan di dunia.

Kesuksesan ini pula membuat Erdogan tetap mendapatkan dukungan besar dari rakyat, bahkan di saat perekonomian Turki menurun pada 2014 dengan angka pertumbuhan hanya 2,9 persen dan angka pengangguran meningkat di atas 10 persen.

Tinggalkan sekularisme?

Yakin dengan dukungan rakyat ini, Erdogan terpilih menjadi presiden pada 2013 dan kemudian memperbesar wewenang presiden yang selama ini hanya sebatas peran seremonial.
Di masa pemerintahannya, pemerintah Turki mulai sedikit demi sedikit mencabut berbagai larangan yang diberlakukan pemerintah Turki yang sekular.

Pada 2013, Erdogan mencabut larangan mengenakan jilbab di ruang publik dan institusi pemerintahan, kecuali di institusi hukum, militer dan kepolisian.

Para lawan politik Erdogan, menuduh pria kelahiran 1954 itu tengah berupaya mengubah Turki dari sebuah negeri sekuler.

Angkatan bersenjata ‪#‎Turki‬ yang menganggap diri sebagai penjaga republik sekuler bentukan Kemal Ataturk, sudah beberapa kali mencoba lakukan kudeta agar turki menjadi negara sekuler yang jauh dari Islam (aturan Allah SWT)





 
Like us on Facebook